1.
Refleksif (reflexife)
Relasi yang
bersifat refleksif adalah Relasi R pada himpunan A jika (a,a)
R untuk setiap a A. Yakni bahwa di dalam relasi
refleksif setiap elemen di dalam A berhubungan
dengan dirinya sendiri. Relasi R pada
himpunan A tidak refleksif tidak
refleksif jika ada a A sedemikian sehingga (a, a) R.
Contoh:
Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan relasi R di bawah ini didefinisikan
pada himpunan A, maka:
a. Relasi
R = {(1,1), (1,3), (2,1), (2,2),
(3,3), (4,2), (4,3), (4,4)} bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi
yang berbentuk (a,a)
yaitu (1,1), (2,2), (3,3), dan (4,4)
b. Relasi
R = {(1,1), (2,2), (2,3), (4,2),
(4,3), (4,4)} tidak bersifat refleksif karena (3,3) R.
2. Setangkup (symetric) dan
Tolak-setangkup (antisymetric)
Relasi R pada
himpunan A dikatakan setangkup jika (a,b) R, maka (b,a) R, untuk
semua a,b A. Yakni,
menyatakan bahwa relasi R pada himpunan A tidak setangkup jika (a,b) R sedemikian
sehingga (a, b) R.
Relasi R pada himpunan A dikatakan tolak-setangkup jika
jika (a,b) R, dan (b,a) R, maka a=b,
untuk semua a,b A. Yakni
menyatakan bahwa relasi R pada himpunan A tidak tolak setangkup
jika ada elemen berbeda a dan b sedemikian sehingga (a,b) R, dan (b,a) R.
Contoh:
Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan relasi R di bawah ini didefinisikan
pada himpunan A, maka:
a.
Relasi R = {(1,1), (1,2), (2,1), (2,2),
(2,4), (4,2), (4,4)} bersifat setangkup karena jika (a,b) R maka (b,a) juga R. Disini (1,2) dan (2,1) R begitu
juga (2,4) dan (4,2) R.
b.
Relasi R = {(1,1), (2,3), (2,4), (4,2)}
tidak setangkup karena (2,3) R, tetapi
(3,2) R.
c.
Relasi R = {(1,1), (2,2), (3,3)} tolak-setangkup
karena (1,1) R dan 1=1,
(2,2) R dan 2 =
2, (3,3) R dan 3 =
3.
3. Menghantar (transitive)
Relasi R pada
himpunan A dikatakan setangkup jika (a,b) R dan (b,c) R maka (a,c) R, untuk
semua a,b,c A.
Contoh :
Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan relasi R di bawah ini didefinisikan
pada himpunan A, maka:
a. Relasi
R = {(2,1), (3,1), (3,2), (4,1), (4,2)
, (4,3)} bersifat menghantar. Periksa dengan membuat tabl dibawah ini:
Pasangan berbentuk
(a,b) (b,c) (a,c)
(3,2) (2,1) (3,1)
(4,2) (2,1) (4,1)
(4,3) (3,1) (4,1)
(4,3) (3,2) (4,2)
b.
Relasi R = {(1,1), (2,3), (2,4), (4,2)} tidak
menghantar karena (2,4) dan (4,2) R tetapi (2,2) R,
begitu juga (4,2) dan (2,3) R tetapi (4,3) R.
RELASI
EKIVALEN
Relasi ekivalen digunakan untuk merelasikan obyek-obyek yang
memiliki kemiripan dalam suatu hal tertentu. Suatu
relasi
pada himpunan A dikatakan sebagai relasi ekivalen jika relasi tersebut bersifat refleksif, simetris, dan transitif.
Dua anggota A yang berelasi oleh suatu relasi ekivalen dikatakan ekivalen.
Contoh:
a. Diketahui A = {1,2,3}.
Pada A didefinisikan relasi R1 = {(1,1),(1,2),(2,2),(2,1),(3,3)}
JAWAB:
-
Relasi R1 bersifat refleksif = {(1,1),(2,2),(3,3)}
-
Relasi R1 bersifat simetris = {(1,2),(2,1)}
-
Relasi R1 bersifat transitif = {(1,2)(2,1),(1,1)}
Maka A adalah relasi ekivalen.
b. Diketahui B = {2,4,5}.
Pada B didefinisikan relasi R2 = {(x,y)│x kelipatan
y,x,y B}
JAWAB:
Maka R2 = {(2,2),(4,4),(5,5),(4,2)}.
-
Bersifat Refleksi = (2,2),(4,4),(4,2)
-
Tidak Bersifat Simetris = (4,2) tidak ada (2,4)
-
Tidak Bersifat transitif
Relasi R2 tersebut tidak bersifat simetris ,oleh karena itu relasi tersebut bukan relasi ekivalen.
loading...
0 on: "SIFAT-SIFAT RELASI"